Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

Jumat, 14 Mei 2010

Terbentuknya Kelompok Tani SRI "LESTARI"

Oleh : Abay Subhan ( Field Fasilitator Desa Mekarwangi )

Adalah Kelompok Tani “LESTARI” (Lembaga Swadaya Tani SRI) di Desa Mekarwangi yang telah dibentuk pada tanggal 10 Agustus 2009 di Kp. Kadu Sogol Desa Mekarwangi. Tidak mudah membentuk kelompok tani yang bersasis ramah lingkungan ini atau yang disebut penanaman padi dengan cara menggunakan pupuk serba organik, karena masyarakat sudah terbiasa dan sudah membudaya pola penanamannya dengan menggunakan pupuk kimia. Namun demikian melalui sosialisasi SRI secara personal dengan intens ke bebarapa petani yang ada di desa Mekarwangi para petani pun penasaran dengan metode SRI yang di tawarkan oleh FF, karena metode SRI ini banyak perbedaan dengan pola tanam konvensional, sebagai contoh SRI dengan menggunakan pola tanam satu batang dengan usia pembenihan 12 hari, sedangkan pola tanam konvensional bisa mencapai 3 batang bahkan 5 batang dengan usia 23 hari, ini menjadi polemik yang sangat besar bagi para petani karena sangat bertolak belakang dengan apa yang telah dilakukan oleh para petani konvensional sebelumnya.

Setelah mengalami sosialisasi SRI cukup lama, FF mencoba untuk mengumpulkan para petani yang ada dilingkungan desa Mekarwangi dengan persetujuan Kepala Desa untuk mengundang para petani pada “Pelatihan Metode Padi SRI” dengan 5 kali pertemuan, para petani di berikan pemahaman oleh tim pemandu dari Harfa tentang materi penggalian  potensi petani, pengenalan sifat dan keadaan tanah, pembuatan mikro organisme lokal (MOL), pembuatan pupuk bokasi (kompos) dan tata cara penanaman padi SRI. Para petani antusias sekali mengikuti pelatihan karena materi metode SRI tersebut ini sangat akrab di lingkungan petani, seperti cara pembuatan MOL dan cara membuat pupuk kompos, kesemuanya itu dapat dimiliki dan tersedia di lingkungannya.
Kemudian setelah pada pertemuan terakhir, FF mencoba untuk  praktek uji coba 2 kotak sawah untuk digarap metode SRI secara bersama-sama dengan para petani. Memang pada awalnya kondisi sawah yang digarap SRI ini akan mengalami transisi ini dikarenakan kondisi tanah sawah tersebut sudah terkontaminasi oleh sifat kimiawi.
Setelah proses uji coba selesai para petani percaya bahwa metode SRI layak untuk dikembangkan, ini terbukti para petani tersebut membentuk Kelompok Tani SRI mandiri  dengan cara bermusyawarah. Kemudian terciptalah sebuah kelompok yang dinamakan dengan Kelompok Tani “LESTARI”. Tidak cukup sampai pada pembentukan Kelompok Tani saja, FF terus mendampingi KOPTAN tersebut agar kelompok tani yang telah dibentuk harus berbeda dengan sebelumnya, artinya konsep yang di bentuk oleh KOPTAN LESTARI dalam pengelolalaan menanam padi dengan cara “LILIURAN” (bersama-sama saling membantu satu sama lain tanpa pamrih). Kemudian KOPTAN LESTARI menyepakati hal itu karena menurut mereka alasannya selain rasa persaudaraan juga meringankan biaya produksi yang dikeluarkan.
Pada saat ini KOPTAN LESTARI sudah nampak terlihat keseriusannya, terbukti setiap hari selasa KOPTAN LESTARI menggarap sawah setiap anggota yang akan ditanam SRI, bahkan rencananya setiap penggrapan sawah dengan cara “LILIURAN” mereka sepakat membayar uang (upah) sealakadarnya untuk diserahkan ke Bendahara Kas KOPTAN. Begitu juga rencana ke depan KOPTAN akan membangun AULA (tempat musyawarah KOPTAN) dan membuat Pupuk Kompos kelompok, dengan tujuan menyediakan bagi kelompok tani yang kekurangan dalam penyediaan pupuk pribadi atau dalam keadaan mendesak, dengan syarat harus dibeli sesuai harga pasar kemudian uang tersebut dikelola oleh bendahara Kas KOPTAN LESTARI.



0 komentar:

Posting Komentar