Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

Senin, 10 Mei 2010

Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan Spiritual
(Oleh Ust. Hidayat Rahman)

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. ( QS. Annahl : 97 )

Manusia  sebagai mahluk ciptaan Allah  yang paling bagus ( akhsanul Khaliqin )  dan paling  sempurna diantara mahluk-mahluk Allah lainnya, salah satu kelebihan yang dianugrahkan Allah atas manusia adalah ‘ akal ‘,  inilah kelebihan  manusia yang dengan kelebihan itu ia dapat hidup menapaki tujuan penciptaannya.  Dalam Pandangan Islam, manusia diciptakan Allah  terbagi pada dua kategori,  ada manusia yang cerdas ada manusia yang bodoh, manusia yang cerdas adalah  mereka yang telah menerima Islam dengan tulus ( manusia yang mendapatkan hidayah Allah ), inilah manusia yang memilki kecerdasan spiritual,   sedang manusia yang bodoh adalah  mereka yang tidak mau menerima Islam (Kafir ), Perbedaan itu bukan hanya  ada pada  muslim dan kafir, akan tetapi  muslim dan muslim lainnya juga terdapat  dua kategori, ada  muslim yang memilki kecerdasan spiritual   tadi ia mampu menerima Islam dengan baik dan menjalankannya dengan benar, dan ada  muslimin yang bodoh ( Jahiliyah ), ia berstatus muslim.namun ia banyak tidak tahu  apa yang harus ia lakukan.

  Muslim yang telah memiliki kecerdasan spiritual, maka ia telah menapaki  dan mengembangkan kehidupan dengan kecerdasan yang dia milki, ia telah  ridlo terhadap Islam dan  mewakafkan  seluruh kehidupannya untuk berhidmat pada ajaran  Islam, ia adalah assholihin ( kelompok manusia yang sholeh ), dan kesholihannya akan memancar  dan membawa dampak kehidupan yang positif baik pada dirinya, keluarganya, masyarakatnya,maupun sekelilingnya. ia telah bermusuhan dengan perbuatan maksiat, ia telah memisahkan diri dari kebatilan, ia juga al alim, menerawang keyakinannya  menembus langit  menghunjam dalam  dada dan jiwanya  Allah Rabbul Jalil, ia telah menemukan arti hidup seutuhnya, ia telah menemukan cahaya diatas cahaya, cahaya yang takakan dan tidak pernah padam kecuali dengan irodah-Nya, hatinya  menjadi terang  benderang, ia  telah bersumpah dengan atas nama-Nya untuk  mengikat diri dengan ikatan-Nya yang sangat kuat, sesungguhnya seperti inilah idealnya  potret manusia muslim  yang dikehendaki Allah Swt, Sungguh indah dan bahagia  jika seorang muslim telah menapaki jalan ini, maka, balasan mereka sudah pasti, didunia Allah akan menganugrahkan kehidupan  bathiniyah yang bahagia   dan kelak dikehidupan disana diakherat nanti  Allah janjikan syurga atas mereka. Doa masyhur mereka akan terkabul doa yang senantiasa membasahi bibir orang yang memilki kecerdasan spiritual “  Robbana atina fiddunya Hasanah wafil Akhirati Hasanah “.  Dua kebaikan ( Husnayaini )  yang tak pernah dan tak akan pernah  Allah berikan kepada siapapaun kecuali kepada hamba-hamba pilihan-Nya dan hamba pilihan adalah hamba  mauslim yang  memiliki kecerdasan spiritual. Sungguh luar biasa dan betapa  bahagia mereka yang telah mendahului kita dan mereka tetap  tegar istiqomah dibawah naungan hidayah-Nya hingga ajalnya tiba mereka adalah orang-orang yang membrsihkan jiwanya. Sungguh kebahagiaan Allah curahkan atas mereka. Allah berfirman :
“  Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman)“ ( QS: Al A’laa : 14 )

Berbeda halnya dengan mereka yang bodoh/ muslim yang termasuk kategori ini, sungguh celaka mereka yang mengootori tujuan hidupnya yang tidak jelas dan mereka tidak meyakini akan adanya hari pembalasan,  wazan ( timbangan ) mereka dalam hidupnya hanyalah dunia  dan kesenangannnya, , ia telah mewakafkan kehidupannya hanya untuk dunia dan lupa pada tujuan asasi hidup, banyak berlumur dosa,kemudian ia sangat mudah terpedaya  syetan dan balatentara syetan dan ia pun kemudian menjadi  pengawal-pengawal syetan dan  kebatilan, menjadi  penentang al Haq, ia juga penghembus fitnah yang tak henti, menjadikan belahan kehidupannya dengan perbuatan kerusakan dan merusak ummat ( al Fasaada fil ard), tak ubahnya kelakuan Fir’aun, atau ia telah menjadi penerus generasi fir’aun. Audzubillah, dan yang lebih menyedihkan lagi penomena kekufuran ummat yang seperti ini  setiap tahunnya di negeri kita  terus menunjukan tingkat mayorits, entah sampai kapan penomena ini terjadi, meski Allah telah peringatkan dengan peringatan yang lembut melalui para dutanya ( dai Ilallah  ) yang tak kenal waktu dan lelah, hingga peringatan yang lebih keras berupa; gelombang   tsunami, gempa bumi, longsor, kebakaran, banjir dll,yang telah menimpa bangsa ini,  namun rupanya tak pernah jera dan menyadarkan mereka, bahkan  volume kejahatan dan kemaksiatan seperti yang disebutkan diatas, belum menunjukan adanya penurunan bahkan bertambah. Padahal  sesungguhnya, bahwa musibah akan jauh dari kehidupan kita,  bencana akan terhindar dari kita, laknat akan dijauhkan dari kita, apabila ummat ini telah menjadi ummat yang cerdas.( Ummat Muslim yang solih ).

Prilaku orang yang memilki kecerdasan spiritual, , akan memprioritaskan sesuatu yang lebih utama baginya, yaitu memberikan sesuatu untuk Allah ( Infaq fi sabilillah  ), setidaknya  keyakinan yang  ia  milki akan sangat banyak berpengaruh terhadap  berbagai persoalan, termasuk salah satunya adalah berpengaruh  dalam mengatur fininancial . formula financial yang ia plaining adalah; pasti  akan menggunakan rumus canggih sebagai refleksi kecerdasan ilmu yang memancar darinya,  dan  ini tidak bisa dilakukan kecuali   oleh mereka yang memilki kecerdasan spiritual. Rumus canggih financial mereka  adalah, 10%  dari harta mereka  akan disisihkan pada  tabungan akhirat dengan cara berinaq, sedekah, sumbangan ke panti asuhan, masjid dakwah , dll. agar mendapat balasan yang lebih besar dari Yang Maha Kuasa, rumus pertama ini juga membuat bingung generasi bodoh, mereka mengatakan, sodaqoh dan infaq hanyalah pemborosan. Astaghfirallah.  Rumus kedua, mereka sisihkan  juga finansial mereka sebesar  10%  untuk investasi  dunia dengan cara terus menanamkan modal guna pengembangan usaha berikutnya bisa dengan tabungan di bank, pembelian saham, atau bentuk investasi lainnya yang sehat dan wajar untuk masa depan yang sejahtera. Dan terakhir  sisanya sebesar  80%  disishkannya untuk aktivitas hidup keseharian,  baik sebagai biaya operasional, pemeliharaan, dan kegiatan lainnya, subhanallah indahnya, coba kita dapat perhatikan salah satu perbedaan dari kecerdasannya ia telah rela menyediakan  financialnya  10 %  untuk  agamanya. Kita butuh generasi yang memilki kecerdasan spiritual agar negeri ini aman dan sejahtera.
Poin penting dan kesenangannnya
kecerdasan Spiritual
1.    Memiliki tujuan hidup  yang jelas
2.    Mampu meningkatkan  intlektualnya dengan nilai-nilai agama dan ilmu pengetahuan  ( memiliki IMTAQ)
3.    Memprioritaskan keseimbangan hidupnya untuk (  Hasanah fiddunya dan khasanah fil Akherat)
4.    Mendahulukan cashflow yang positif.
5.    Ikhlas beramal
Wallahu  a.lam.


0 komentar:

Posting Komentar