Kecerdasan Spiritual
(Oleh Ust. Hidayat Rahman)
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. ( QS. Annahl : 97 )
Manusia sebagai mahluk ciptaan Allah yang paling bagus ( akhsanul Khaliqin ) dan paling sempurna diantara mahluk-mahluk Allah lainnya, salah satu kelebihan yang dianugrahkan Allah atas manusia adalah ‘ akal ‘, inilah kelebihan manusia yang dengan kelebihan itu ia dapat hidup menapaki tujuan penciptaannya. Dalam Pandangan Islam, manusia diciptakan Allah terbagi pada dua kategori, ada manusia yang cerdas ada manusia yang bodoh, manusia yang cerdas adalah mereka yang telah menerima Islam dengan tulus ( manusia yang mendapatkan hidayah Allah ), inilah manusia yang memilki kecerdasan spiritual, sedang manusia yang bodoh adalah mereka yang tidak mau menerima Islam (Kafir ), Perbedaan itu bukan hanya ada pada muslim dan kafir, akan tetapi muslim dan muslim lainnya juga terdapat dua kategori, ada muslim yang memilki kecerdasan spiritual tadi ia mampu menerima Islam dengan baik dan menjalankannya dengan benar, dan ada muslimin yang bodoh ( Jahiliyah ), ia berstatus muslim.namun ia banyak tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
Muslim yang telah memiliki kecerdasan spiritual, maka ia telah menapaki dan mengembangkan kehidupan dengan kecerdasan yang dia milki, ia telah ridlo terhadap Islam dan mewakafkan seluruh kehidupannya untuk berhidmat pada ajaran Islam, ia adalah assholihin ( kelompok manusia yang sholeh ), dan kesholihannya akan memancar dan membawa dampak kehidupan yang positif baik pada dirinya, keluarganya, masyarakatnya,maupun sekelilingnya. ia telah bermusuhan dengan perbuatan maksiat, ia telah memisahkan diri dari kebatilan, ia juga al alim, menerawang keyakinannya menembus langit menghunjam dalam dada dan jiwanya Allah Rabbul Jalil, ia telah menemukan arti hidup seutuhnya, ia telah menemukan cahaya diatas cahaya, cahaya yang takakan dan tidak pernah padam kecuali dengan irodah-Nya, hatinya menjadi terang benderang, ia telah bersumpah dengan atas nama-Nya untuk mengikat diri dengan ikatan-Nya yang sangat kuat, sesungguhnya seperti inilah idealnya potret manusia muslim yang dikehendaki Allah Swt, Sungguh indah dan bahagia jika seorang muslim telah menapaki jalan ini, maka, balasan mereka sudah pasti, didunia Allah akan menganugrahkan kehidupan bathiniyah yang bahagia dan kelak dikehidupan disana diakherat nanti Allah janjikan syurga atas mereka. Doa masyhur mereka akan terkabul doa yang senantiasa membasahi bibir orang yang memilki kecerdasan spiritual “ Robbana atina fiddunya Hasanah wafil Akhirati Hasanah “. Dua kebaikan ( Husnayaini ) yang tak pernah dan tak akan pernah Allah berikan kepada siapapaun kecuali kepada hamba-hamba pilihan-Nya dan hamba pilihan adalah hamba mauslim yang memiliki kecerdasan spiritual. Sungguh luar biasa dan betapa bahagia mereka yang telah mendahului kita dan mereka tetap tegar istiqomah dibawah naungan hidayah-Nya hingga ajalnya tiba mereka adalah orang-orang yang membrsihkan jiwanya. Sungguh kebahagiaan Allah curahkan atas mereka. Allah berfirman :
“ Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman)“ ( QS: Al A’laa : 14 )
Berbeda halnya dengan mereka yang bodoh/ muslim yang termasuk kategori ini, sungguh celaka mereka yang mengootori tujuan hidupnya yang tidak jelas dan mereka tidak meyakini akan adanya hari pembalasan, wazan ( timbangan ) mereka dalam hidupnya hanyalah dunia dan kesenangannnya, , ia telah mewakafkan kehidupannya hanya untuk dunia dan lupa pada tujuan asasi hidup, banyak berlumur dosa,kemudian ia sangat mudah terpedaya syetan dan balatentara syetan dan ia pun kemudian menjadi pengawal-pengawal syetan dan kebatilan, menjadi penentang al Haq, ia juga penghembus fitnah yang tak henti, menjadikan belahan kehidupannya dengan perbuatan kerusakan dan merusak ummat ( al Fasaada fil ard), tak ubahnya kelakuan Fir’aun, atau ia telah menjadi penerus generasi fir’aun. Audzubillah, dan yang lebih menyedihkan lagi penomena kekufuran ummat yang seperti ini setiap tahunnya di negeri kita terus menunjukan tingkat mayorits, entah sampai kapan penomena ini terjadi, meski Allah telah peringatkan dengan peringatan yang lembut melalui para dutanya ( dai Ilallah ) yang tak kenal waktu dan lelah, hingga peringatan yang lebih keras berupa; gelombang tsunami, gempa bumi, longsor, kebakaran, banjir dll,yang telah menimpa bangsa ini, namun rupanya tak pernah jera dan menyadarkan mereka, bahkan volume kejahatan dan kemaksiatan seperti yang disebutkan diatas, belum menunjukan adanya penurunan bahkan bertambah. Padahal sesungguhnya, bahwa musibah akan jauh dari kehidupan kita, bencana akan terhindar dari kita, laknat akan dijauhkan dari kita, apabila ummat ini telah menjadi ummat yang cerdas.( Ummat Muslim yang solih ).
Prilaku orang yang memilki kecerdasan spiritual, , akan memprioritaskan sesuatu yang lebih utama baginya, yaitu memberikan sesuatu untuk Allah ( Infaq fi sabilillah ), setidaknya keyakinan yang ia milki akan sangat banyak berpengaruh terhadap berbagai persoalan, termasuk salah satunya adalah berpengaruh dalam mengatur fininancial . formula financial yang ia plaining adalah; pasti akan menggunakan rumus canggih sebagai refleksi kecerdasan ilmu yang memancar darinya, dan ini tidak bisa dilakukan kecuali oleh mereka yang memilki kecerdasan spiritual. Rumus canggih financial mereka adalah, 10% dari harta mereka akan disisihkan pada tabungan akhirat dengan cara berinaq, sedekah, sumbangan ke panti asuhan, masjid dakwah , dll. agar mendapat balasan yang lebih besar dari Yang Maha Kuasa, rumus pertama ini juga membuat bingung generasi bodoh, mereka mengatakan, sodaqoh dan infaq hanyalah pemborosan. Astaghfirallah. Rumus kedua, mereka sisihkan juga finansial mereka sebesar 10% untuk investasi dunia dengan cara terus menanamkan modal guna pengembangan usaha berikutnya bisa dengan tabungan di bank, pembelian saham, atau bentuk investasi lainnya yang sehat dan wajar untuk masa depan yang sejahtera. Dan terakhir sisanya sebesar 80% disishkannya untuk aktivitas hidup keseharian, baik sebagai biaya operasional, pemeliharaan, dan kegiatan lainnya, subhanallah indahnya, coba kita dapat perhatikan salah satu perbedaan dari kecerdasannya ia telah rela menyediakan financialnya 10 % untuk agamanya. Kita butuh generasi yang memilki kecerdasan spiritual agar negeri ini aman dan sejahtera.
Poin penting dan kesenangannnya
kecerdasan Spiritual
1. Memiliki tujuan hidup yang jelas
2. Mampu meningkatkan intlektualnya dengan nilai-nilai agama dan ilmu pengetahuan ( memiliki IMTAQ)
3. Memprioritaskan keseimbangan hidupnya untuk ( Hasanah fiddunya dan khasanah fil Akherat)
4. Mendahulukan cashflow yang positif.
5. Ikhlas beramal
Wallahu a.lam.
0 komentar:
Posting Komentar